KERANGKA FORMAT PROPOSAL
STUDI KELAYAKAN BISNIS
USAHA
WARUNG RONDE “RONDZOO”
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, perekonomian negara
Indonesia menunjukkan kondisi yang kurang menggembirakan bagi para
pelaku usaha dan masyarakat. Dimana lapangan pekerjaan yang
belum merata di setiap daerah dan kenaikan maupun kelangkaan harga BBM menjadi bukti
adanya kurang kondusifnya kondisi perekonomian negara.
Dalam kondisi yang seperti
ini, masyarakat semakin terpuruk ketika harga kebutuhan
beberapa bahan pokok mengalami peningkatan dan tidak lagi
terjangkau yang juga tidak diimbangi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat.
Di bidang UKM, kondisi tersebut juga sangat dirasakan oleh para
pengusaha. Biaya
bahan baku yang tidak
sebanding dengan harga
jual membuat lesu sektor
ini. Dengan mengacu pada kondisi perekonomian
yang kurang kondusif dan tidak berpihak pada
perekonomian rakyat, menuntut masyarakat untuk mempunyai daya
saing dan keahlian tertentu untuk meningkatkan derajat hidupnya sebagai bekal dalam kehidupan sehari – hari.
Bagi para pelaku usaha, kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana daya beli masyarakat di sekitar sehingga bisa memunculkan permintaan dari beberapa penawaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Apabila permintaan meningkat
memungkinkan pasar menjadi potensial dan ketika kondisi
permintaan menurun menyebabkan kondisi
pasar berada
pada posisi yang tidak menguntungkan. Yang perlu diperhatikan
adalah mengenai bagaiman tingkat persaingan, daya beli masyarakat, dan hukum permintaan maupun penawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.
B. Gambaran Umum Potensi Usaha
Kalau kita mencermati
secara lebih mendetail mengenai
kondisi perekonomian negara yang kurang stabil, apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka yang akan telintas pertama kali di benak
kita adalah mengenai bagaiman menciptakan sebuah
unit usaha bisnis yang
prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka
panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran
yang kedua adalah dengan modal yang
pas – pasan,
produk apa yang
akan kita produksi sehingga memunculkan
permintaan pasar dan dapat memberikan
keuntungan bagi kita.
Kiranya pemikiran tersebut
pantas muncul ketika kita semua terhimpit pada
kondisi ekonomi yang sulit.
Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal
– hal yang
potensial untuk melakukan usaha agar mampu memberikan
manfaat ekonomi bagi kita. Dengan berbekal pada kebijakan pemerintah tentang kegiatan usaha kecil
menengah hal
ini memungkinkan untuk
terbukannya peluang dalam menjalankan usaha yang berkaitan
dengan hal tersebut. Salah
satu bentuk usaha
bisnis yang
bisa dijalankan adalah dengan mendirikan earung ronde. Selain mengacu pada kebijakan pemerintah lain, mungkin
juga sebagai alasan mengapa usaha tersebut
punya peluang karena
banyak dari masyarakat kita
yang cenderung menyukai makanan produk lokal disamping selain karena
lidah mereka yang belum terbiasa dengan jenis makanan import.
C. Gambaran Umum Usaha
Dengan mengacu terhadap
kebijakan pemerintah yang mengarah
pada pemberdayaan usaha mikro, tentunya akan memberikan
peluang bagi pemilik modal untuk membidik pasar yang berkaitan dengan hal tersebut. Salah
satu unit usaha yang mungkin layak untuk dijalankan adalah unit usaha warung ronde. Unit usaha ini bukan berarti tidak memberikan
dukungan terhadap sektor kuliner luar negeri, melaikan sebagai pelaku usaha kita harus pandai memanfaatkan
peluang. Terlebih ketika makanan tradisional dan ciri khas suatu
daerah mulai tergusur oleh jenis makanan lain,
maka pelaku
usaha akan cenderung membuat makanan asli indonesia yang mampu
memberikan manfaat lebih pada sejarah.
Persaingan dalan usaha warung ronde memang sudah kompetitif. Banyak
sekali kita jumpai beberapa
penjual ronde , baik sekala besar ataupun skala kecil, baik itu dilakukan
di warung, kafe, atau tempat berjualan lain seperti di pasar, pinggir jalan , maupun pusat
perbelanjaan modern. Untuk dapat bersaing dalam usaha yang bersangkutan, salah satu cara yang
dilakukan adalah dengan melakukan pemilihan segmen
yang tepat, potensial dan belum
banyak digarap oleh
pihak lain, kemudian
menawarkan
beberapa keunggulan dan nilai lebih bagi konsumen yang
menjadi segmen usaha kita.
BAB
II
ASPEK
UMUM DAN ORGANISASI
WEDANG RONDE
Wedang dalam Bahasa Jawa berarti
Minuman. Sedangkan Ronde adalah adonan khusus berbentuk bola-bola kecil yang
terbuat dari tepung ketan yang dibagian dalamnya berisi kacang yang dihaluskan.
Bila dikunyah terasa kenyal-kenyal sedikit empuk. Untuk membentuk Wedang Ronde,
adonan ronde ini dicelupkan ke dalam air jahe yang masih panas. Wedang ronde
sangat populer di Solo, Jogja, Semarang dan daerah Jawa lainnya dengan khasnya
masing-masing dan makin enak jika dihidangkan komplit dengan bahan-bahan
pelengkap lainnya.
Dalam usaha
warung ronde RONDZOO ini terdapat wedang ronde alami dan wedang ronde dengan
berbagai variasi.Berikut jenis dan cara pembuatan wedang ronde di RONDZOO :
1. RONDE SARANG LABA-LABA
2. RONDE KUNANG-KUNANG
3. RONDE LUMBA-LUMBA
Pada
dasarnya antara ronde sarang laba-laba,ronde kunang-kunang,dan ronde
lumba-lumba yang membedakan adalah tambahan bahan pelengkapnya. Jika pada ronde
sarang laba-laba terdapat rumput laut,maka pada ronde kunang-kunang ditambahkan
sari jagung pada pembuatan kuahnya. Dan ronde lumba-lumba hanya terdapat
pewarna makanan sebagai variasi.
Bahan:
- 100 gram tepung ketan
- 100 ml air panas
- garam secukupnya
- pewarna makanan warna merah dan hijau secukupnya, jika ingin 3 warna.
- 750 ml air untuk merebus ronde
- Bahan Pelengkap
Bahan isi :
- 100 gram kacang tanah, sangrai haluskan
- 75 gram gula pasir
Bahan kuah:
- 300 ml air
- 2 batang serai, memarkan
- 3 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
- 8 potong jahe, memarkan
- 150 g gula merah, iris halus
CARA MEMBUAT WEDANG RONDE :
- Campur kacang tanah dan gula pasir, aduk rata, sisihkan untuk isi ronde.
- Campur tepung ketan dan air panas, tambahkan garam lalu uleni hingga kalis.
- Bagi adonan menjadi 3 bagian, satu bagian beri pewarna kue warna merah, satu bagian lagi beri pewarna kue warna hijau, dan sisa satu bagian lagi biarkan putih.
- Ambil sejumput adonan, beri isi ronde, tutup kembali, bentuk bulat. Lakukan hingga adonan habis.
- Masak air untuk merebus ronde hingga mendidih, masukkan bulatan adonan hingga terapung, lalu angkat (agar tidak menempel masukkan ke dalam larutan gula).
- Masak gula merah bersama air, daun jeruk, serai, dan jahe hingga mendidih. Angkat.
- Pastikan semua bahan variasi telah tercampur seperti sari jagung pada kuah wedang ronde kunang-kunang,pewarna makanan (biru) pada ronde lumba-lumba dan rumput laut pada ronde laba-laba.
- Siapkan mangkuk saji. Letakan ronde warna warni pada mangkuk saji. Siram dengan kuahnya, sajikan hangat.
A.
Nama
Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama RONDZOO dikarenakan bergerak dalam
usaha dagang penjualan ronde dengan kualitas bahan baku yang baik yang asli dari negara
tropis ini dan memiliki cita rasa yang dapat dipertaruhkan.
Nama organisasi : Warung Ronde “RONDZOO”
Jenis Organisasi
: Warung penjualan ronde
Pemilik : Eyudea Yuda P. Mega Putri A.
Nimas
Dwi K.
Naila Iftitakhut T.
Rahmatul Anisa
Rio Martindo G.
Ayu Sulistyowati
Alamat : Jalan
Laksda Adisucipto Km 15, Maguwoharjo,
Depok, Sleman, Yogyakarta
No Telp : 0274 544321
B. Legalitas Usaha
Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini dilengkapi beberapa dokumen
badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian
hari.
Beberapa dokumen hukum yang
dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :
a. Badan
hukum
Untuk usaha ini yaitu berupa PT. Karena usaha yang kami lakukan
sifatnya merupakan
usaha bersama dengan modal bersama
dan keuntungan dibagi bersama berdasarkan
besarnya Inbreng dari masing masing pemodal,
dimana seluruh aktivitas yang timbul
dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab
PT.
Selain itu, badan
hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham, badan hukumnya merupakan subyek hukum dan kekayaan yang terpisah (modal ).
b. Tanda daftar perusahaan
dan Surat ijin usaha
Usaha toko buah impor memiliki ujin usaha dari dinas perindustrian dan perdagangan dan sudah terdaftar sebagai pelaku usaha penjualan komoditas
buah impor. Sesuai dengan UUno. 3/1982 ttg Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan
usaha yang menjalankan setiap
usaha yang bersifat tetap
dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara
Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.
c. NPWP
Sebagai unit bisnis,
kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha
kami
ke Departemen Perpajakan setempat.
NPWP merupakan nomer yang diberikan
kepada wajib pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai
tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
d. Ijin Domisili
dan IMB
Karena unit usaha toko buah impor ini
akan didirikan di atas
sebidang tanah demi kelancaran usaha maka kami
selaku pengusaha juga melakukan
perijian untuk pengeringan tanah.
Artinya bahwa kami melakukan
pengalihfungsian lahan yang semula untuk pertanian menjadi
bangunan untuk tempat usaha.
Selain itu juga
kami melakukan perijinan kepada pemerintah daerah setempat untuk ijin domisili, karena nantinya selaha berlangsung
beberapa karyawan kami akan ada yang tinggal dan menetap di tempat tersebut.
e. Bukti
Diri
Unit usaha kami juga mempunyai
bukti diri mengenai kepemilikan usaha dan
keterangan lain yang berhubungan dengan toko buah impor.
C.
Organisasi
a. Bagan
organisasi
KEPALA
|
Manajer
Pemasaran
Manajer
Produksi
Karyawan Karyaw Karyawan Karyaw
Bagan organisasi
tersebut
di
buat
agar
memudahkan mengenai kepemimpinan organisasi dan dalam pembagian
pekerjaan
sesuai
dengan divisi masing
– masing.
b. Tingkat jabatan
• Ketua,Pemilik,Pengelola
D.
Personalia
a. Kebutuhan
tenaga kerja
Kami dalam menjalankan usaha toko buah membutuhkan kurang lebih
30 tenaga kerja dengan rincian
sebagai berikut ;
• Pimpinan 1 orang, Pemilik 6 orang, . Pelayanan, Pelayan 5,
Pramusaji 3. Pergudangan, Karyawan bagian pergudangan 2 orang, Clining
Service 1 orang,
Petugas parkir 2 orang, Tenaga
srabutan 2 orang.
b. Tingkat balas jasa
Tingkat balas jasa berupa Gaji, jenjang karir, Training,
Bonus dan bingkisan THR,
BAB
III
ASPEK
PEMASARAN
A.
Segmentasi, Targeting dan Positioning
a. Segmentasi
Yang menjadi segmen dari usaha warung ronde adalah semua warga
salatiga
b. Targeting
Yang menjadi target market adalah para penikmat
ronde.
c. Positioning
Kami ingin meenciptakan image
atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai
warung
ronde yang enak, nyaman, bercita rasa
khas dengan harga yang terjangkau semua kalangan.
B. Permintaan
a. Perkembangan permintaan saat ini
Dewasa ini, kalau
kita cermati, permintaan akan makanan asli
daerah sangat besar seiring kejenuhan pemanja lidah pada makanan dan cemilan
luar negri baik jenis makanan cepat saji maupun makanan bercita rasa tanpa
rempah-rempah. Terlebih dengan ditunjang oleh beragam cara yang
mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan
makanan
yang siap antar.
b. Prospek permintaan di masa yang akan datang
Dengan membanjirnya
berbagai macam produk makanan
dan minuman yang serba instan dimasyarakat akan menyebabkan kondisi persaingan
produk – produk yang berbahan kimia
tersebut akan mengalami
kejenuhan seiring dengan tingginya persaingan pada industri teresebut.
Kondisi ini akan memunculkan
titik balik dimana akan
ditandai dengan berkurngnya permintaan
akan produk produk tersebut, dan komsumen beralih ke produk lain yang sejenis yang nonkimia. Terlebih
ketika sekarang sedang ada trend
dari masyarakat yang lebih menyukai produk –
produk makananmaupun minuman
herbal dan natural, maka kondisi tersebut jelas akan memunculkan
peluang bagi kegiatan bisnis
disektor herbal, tentunya
bagi sektor pertaian seperti buah-buahan
juga akan meningkat seiring dengan tingginya kesadarn masyarakat akan kesehatan mereka.
C.
Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor usaha makanan pada saat ini memang
relative masih biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini belum
dibidik dan dikelola secara serius.
Oleh karena itu, agar usaha ini menjadi
lebih baik maka perlu peningkatan
penawaran yang memberikan
nilai lebih bagi konsumen.
b. Prospek
penawaran di masa yang akan datang
Mengingat adanya peluang yang besar dalam
usaha penjualan kuliner pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang
dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan
kemudahan bagi bagi penjual maupun
pembeli dalam
melakukan transaksi atau
sebatas
bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu
melakukan
penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.
D. Analisis Kelayakan Pemasaran
Dalam melakukan
analisis
Permintaan, kami
menggunakan model matrik pembobotan berskala 1 – 5.
Keterangan :
Sangat lemah : 1
Lemah : 2
Sedang : 3
Kuat : 4
Sangat kuat : 5
No
|
Item yang dinilai
|
Kriteria Penilaian
|
||||
Sangat
Lemah
|
Lemah
|
Sedang
|
Kuat
|
Sangat
Kuat
|
||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
SDM
Pesaing Konsumen
Teknologi Mode/Trend Armada Pemasaran
Harga
Promosi
Distribusi
Produk dan Lini Produk
Mutu Produk Peraturan Pemerintah Lingkungan Bisnis Ketersediaan Bhn Baku Rencana Pemasaran Penyimpanan Produk
Margin Laba Ketersediaan Modal Pangsa Pasar Manajemen Pemasaran
|
|
√
|
√
√
√
√
√
√
|
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
|
√
√
√
|
Total Bobot
|
0
|
2
|
18
|
40
|
15
|
Interval
= Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval
Jumlah Kelas
= 5 – 1
5
= 0,8
1,00 – 1,80 = Sangat tidak layak
1,81 – 2,60 = Tidak layak
2,61 – 3,40 = Sedang
3,41 – 4,20 = Layak
4,21 – 5,00 = Sangat layak
Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus ;
Kelayakan usaha = Tatal bobot
Jumlah item yang dinilai
= 75/20
= 3,75
Berdasarkan hasil
yang diperoleh sebesar
3,75 maka usaha toko buah
impor dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range
3,41 – 4,20.
E. Analisis Persaingan
Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha warung ronde, maka kami
menggunakan analisis Matrik Persaingan, yaitu dengan
cara :
a. Membandingkan usaha satu dengan usaha
lain yang sejenis
pada factor persaingannya, semakin
bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang digunakan
adalah skala 1 – 5 .
b. Dengan membandingkan tingkat
kepentingan dari masing – masing factor. Semakin penting, maka
skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakan adalah
skala 1 – 5 .
Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan
Faktor
Persaingan
|
Pasar
|
Kios buah
|
Swalayan
|
MyFruits
|
||||||||
A
|
B
|
A.B
|
A
|
B
|
A.B
|
A
|
B
|
A.B
|
A
|
B
|
A.B
|
|
Harga
Kualitas Promosi Jasa khusus Pelayanan
Suasana Lokasi
|
2
3
2
2
2
1
2
|
3
2
2
2
3
2
2
|
6
6
4
4
6
2
4
|
2
3
3
3
3
3
4
|
3
3
4
3
4
2
3
|
6
9
12
9
12
6
12
|
4
4
4
4
4
5
4
|
3
5
5
4
4
4
5
|
12
20
20
16
16
20
20
|
4
4
4
5
5
5
4
|
5
5
5
5
5
5
4
|
20
20
20
25
25
25
16
|
Kekuatan
Relatif
|
|
32
|
|
|
66
|
|
|
124
|
|
|
151
|
Berdasarkan pada table matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat disimpulkan bahwa usaha RONDZOO menduduki pada perigkat teratas untuk kekuatan kompetitifnya,
sedangkan pesaing yang paling besar
adalah swalayan. Kelemahan dari MyFruits terletak pada Lokasi
Toko yang kurang menguntungkan
dibandingkan dengan lokasi dari swalayan.
Oleh karena itu harus ada pembenahan
dan evaluasi terhadap lokasi MyFruits agar nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.
F. Program Pemasaran
a.
Tingkat
pelayanan
Dalam
memasarkan buah impor kami memberikan layanan yang
memuaskan
melalui layanan pemesanan, delivery,
memilih sendiri buah di rak buah,
garansi.
b.
Penetapan harga
Penetapan
harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan
harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
c.
Kegiatan promosi
Beberapa
kegiatan promosi yang dilakukan
adalah dengan melalui promosi di media masa cetak, leaflet dan spanduk, serta siaran di beberapa
stasiun rasio lokal, maupun sebagai sponsor kegiatan masyarakat ataupun instansi pemerintah/swasta.
d.
Kegiatan Distribusi
Untuk
kegiatan distribusi, kami menggunakan
armada distribusi sendiri.
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
A. Rencana Pengembangan
a.
Evaluasi lokasi
Lokasi yang
akan kami pilih untuk mendirikan bangunan sebagai tempat usaha Toko Buah Impor adalah di Jalan Laksda Adisucipto
Km
15
Maguwoharjo, Depok, Sleman,
Yogyakarta. b. Sarana dan prasarana
• Sarana yang akan kami gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami adalah dengan menmanfatkan
: Machine Teller, AC, Troli,
Toilet, Meja Kursi, Ruang Tunggu, Tempat
parkir, kendaraan,dll
• Sedangkan untuk
prasarananya kami menggunakan gedung seluas
1500 m2 untuk toko.
c.
Tenaga ahli dan tenaga biasa
Tenaga ahli yang kami
pekerjakan untuk menunjang kelancaran
usaha toko kami adalah tenaga
ahli pemasaran, keuangn, produksi
dan sdm serta teknisi sarana dan prasarana pendukung usaha. Sedangkan
untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah wiraniaga, tenaga srabutan / kurir dan bagian cleaning
service.
d. Bahan – bahan
utama
Bahan utama yang digunakan
dalam menjalankan usaha toko buah antara lain : berbagai macam
buah segar impor dengan kualitas yang baik dan beberapa buah segar produksi
lokal yang berkualitas.
e. Bangunan
dan tata letak bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata
letak bangunan, toko buah impor
akan didirikan di atas tanah seluah
1500 m2 dimana luas tanah untuk mendirikan bangunan
toko 500 m2, dan 1000m2 untuk tempat parkir. Untuk luas
bangunan toko adalah 700 dengan dua lantai. Bentuk bangunan berupa ruangan
berlantai 2. Tata letak bangunan antara lain bangunan utama sebagai tempat berjualan, tempat parkir, kafe buah, loby, ruang informasi
dan penitipan, toilet.
f. Jadwal pelaksanaan
Usaha toko buah impor akan mulai didirikan pada tanggal 1 Juni 2008 sampai
tanggal 10 Desember 2008 untuk
kegiatanpembangunan gedung, dan kegiatan
operasional penjualan mulai lounching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 01 Januari 2009.
g. Perkiraan
biaya teknis dan operasi
Biaya teknis dan operasional
diperkirakan mencapai Rp750.000.000,-
B. Rencana Pengoperasian Usaha
a.
Proses operasi usaha
Prose
operasi perusahaan meliputi rencana
penjualan, rencana persediaan produk,
penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
b. Kebutuhan
bahan operasi
Kebutuhan
bahan operasi Toko Buah MyFruits dikelola oleh masing masing departemen dan nantinya
dikoordinasikan dengan pimpinan
mengenai kebutuhn bahab operasi yang meliputi pendanaan, jumlah
produk dan kegiatan kemasaran.
c. Kegiatan
perawatan mesin
Kegiatan perawatan
mesin kami menggunakan
tenaga ahli mesin
sesuai dengan mesin – mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan kendaraan,
perawatan AC, Rak pendingin, troli. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan
menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.
ASPEK KEUANGAN
A. Kebutuhan Dana Investasi
a.
Investasi harga tetap
Investasi
ini mencapai Rp 10.400.000,- b. Biaya pra operasi
Biaya pra operasi mencapai Rp 884.600.000,- yang digunakan untuk proses pembelian tanah dan mendirikan
bangunan.
c. Modal
kerja
Modal kerja
digunakan untuk membiayai seluruh
aktiva lancar yang mencapai
Rp 305.000.000,-
Total kebutuhan dana Investasi
= Rp 1,2M
B. Rencana
Pembelanjaan dan Sumber Dana
a.
Modal sendiri
Modal
sendiri Rp 1.900.600.000,- b. Pinjaman bank
Pinjaman dari
bank Rp 489.000.000,-
C. Rencana Kebutuhan Dana
a.
Aktiva Tetap
• Tanah 1000m2 Rp
250.000.000
• Bangunan, 700 m2 Rp
400.000.000
• Rak pendingin, 100 buah Rp 120.000.000
• Sofa, 5 set Rp 7.000.000
• Troli, 20 buah Rp 10.000.000
• Kranjang tas buah, 50
buah Rp 600.000
• Timbangan, 4 buah Rp 1.000.000
• Komputer dan Machin Teller,
4 buah Rp 12.000.000
• Mobil operasional 1 buah Rp 60.000.000
• Motor 2 buah Rp
24.000.000 +
Jumlah
Aktiva Tetap
Rp 884.600.000 b. Aktiva Lancar
• Kas
Rp 150.000.000
• Buah impor Rp
150.000.000
• Buah lokal Rp
5.000.000 +
Jumlah Aktiva Lancar
Rp 305.000.000
Total Aktiva
Rp
1.189.600.000
D. Proyeksi Keuangan
a. Proyeksi pendapatan
• Pendapatan per hari Rp 15.000.000
• Pendapatan per bulan Rp
420.000.000
• Pendapatan per tahun RP
5.040.000.000 b. Proyeksi biaya per
tahun
• Pengadaan buah Rp 1.860.000.000
• Gaji karyawan
-
1 Pimpinan
|
Rp
|
24.000.000
|
-
4 Manajer
|
Rp
|
86.000.000
|
-
1 Kabag. Pelayanan
|
Rp
|
13.200.000
|
-
10 Pelayan toko
|
Rp
|
108.000.000
|
-
1 Kabag. Pergudangan
|
Rp
|
12.000.000
|
-
2 Karyawan gudang
|
Rp
|
21.600.000
|
-
3 Driver
|
Rp
|
25.200.000
|
-
2 Clining Service
|
Rp
|
14.000.000
|
-
2 Satpam
|
Rp
|
24.000.000
|
-
2 Petugas parkir
|
Rp
|
13.200.000
|
-
2 Tenaga srabutan
|
Rp
|
12.000.000
|
Jumlah gaji karyawan
|
Rp
|
353.200.000
|
• Biaya listrik
|
Rp
|
12.000.000
|
• PBB
|
Rp
|
2.400.000
|
• PPn
|
Rp
|
504.000.000
|
• Biaya Telp.
|
Rp
|
4.000.000
|
• Perlengkapan kebersihan Rp 1.000.000
• Dep bangunan gedung 20th RP
32.000.000
• Dep Komp/Machin Teller 2th RP
1.000.000
• Dep kendaraan 5th Rp 16.000.000
• Dep sofa 2th Rp 3.500.000
• Dep rak pendingin 3th Rp
40.000.000
• Dep troli 5th Rp 2.000.000
• Dep timbangan 2th Rp 500.000
• Dep keranjang 1th Rp 1.000.000
Jumlah
Biaya
Rp 3.185.800.000 c. Proyeksi rugi / laba
Perhitungan laba /rugi yaitu
dengan
menghitung selisih
dari pendapatan dengan pengeluaran.
Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluarn
= Rp 5.040.000.000 – Rp
3.185.800.000
= Rp1.854.200.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan buah adalah sebesar Rp 1.854.200.000
d. Proyeksi kemampuan pelunasan hutang
Hutang
dilunasi dalam jangka
waktu 10 tahun
dengan bungan 12 %
per tahun.
e.
Perhitungan kelayakan usaha
1.
Dengan metode Payback Periode
Payback Period = Investasi x 1 tahun
Arus Cash Inflow
• Arus Cash Flow = EAT +
Depresiasi
• Aktiva tetap Rp 884.600.000
• Depresiasi = Rp 96.000.000
per tahn
= diperoleh dari total depresi
Beban Depresiasi
• Keuntungan bersih
per
tahun
=
Omset per tahun
– biaya operasional
= Rp 5.040.000.000 – Rp 3.185.800.000 =
Rp 1.854.200.000
• Hari kerja per tahun diasumsikan 336 hari
• Misalkan usaha tersebut setelah dikurangi pajak
15 % adalah
EAT= 30 %xRp1.854.200.000
EAT= Rp 1.297.940.000
2.
Dengan Rate of Return
Yaitu
dengan membandingkan Rata – rata EAT dengan Rata- rata
Investasi
Misalkan pendapatan per tahun adalah sebagai
berikut ;
Tahun
|
Pendapatan (Rp)
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Rp
1.297.940.000
Rp 1.280.000.000
Rp 1.240.000.000
Rp 1.255.000.000
Rp 1.000.000.000
Rp 1.268.000.000
Rp 1.220.000.000
Rp 1.100.000.000
Rp
900.000.000
Rp
950.000.000
|
Total
|
Rp
11.500.940.000
|
Rata – rata
EAT = Rp 1.150.094.000
Rata – rata Investasi Rp 1.189.600.000/2 =Rp 594.800.000
ARR = 1.150.094.000
594.800.000
= 193,3581%
3.
Dengan Net Present Value ( NPV )
EAT +
Depresiasi
|
Diskon Faktor
20%
|
PV
|
Rp
1.393.940.000
Rp 1.376.000.000
Rp 1.336.000.000
Rp 1.351.000.000
Rp 1.090.000.000
Rp 1.358.000.000
Rp 1.310.000.000
Rp 1.190.000.000
Rp
996.000.000
Rp 1.040.000.000
|
0,8333
0,6944
0,5787
0,4822
0,4018
0,3348
0,2790
0,2325
0,1938
0,1615
|
Rp
1.161,570.202
Rp
955.494.400
Rp
773.143.200
Rp
651.452.200
Rp
437.962.000
Rp
454.658.400
Rp
365.490.000
Rp
276.675.000
Rp
193.024.800
Rp
167.960.000
|
Total PV
|
Rp
5.437.610.202
|
Jika NPV >
0 Usulan proyek diterima ( Positif )
Jika NPV < 0 Usulan proyek ditolak (
Negatif )
Jika NPV = 0 Nilai perusahaan tetap dan
perlu pertimbangan lagi
NPV = - Investasi awal (Io)
= Rp 5.437.610.202 - Rp 1.189.600.000
= RP 4.248.010.202
Dengan demikian investasi yang dilakukan dalam pembuatan usaha Toko
Buah Impor dapat dikatakan layak karena hasil
dari NPV positif yaitu sebesar Rp 4.248.010.202
BAB VI
ASPEK
EKONOMI DAN SOSIAL
A.
Penambahan
Lapangan Usaha
Adanya investasi
di dalam usaha warung ronde membawa dampak
terhadap pada terbukanya satu lagi lapangan pekerjaan yang mana diharapkan dapat
menbantu pemerintah dalam pemerataan peluang usaha.
B. Penyerapan tenaga kerja
Usaha Buah Impor
memberikan
kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak ------- orang dan memperkecil
angka pengangguran di masyarakat.
C.
Dampak
terhadap lingkungan masyarakat
a. Adanya peningkatan ekonomi masyarakat
khususnya para karyawan. b. Adanya
lowongan lapangan pekerjaan baru
c. Pelestarian makanan tradisional.
D.
Dampak
terhadap industri lain
a.
Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya
persaingan.
b.
Bagi penjual bahan baku akan secara otomatis mendapatkan
rejeki dari pembuatan suatu usaha baru,yaitu ronde.
c.
Bagi penanam
rempah-rempah berupaya untuk
meningkatkan kualitas tanamannya.
BAB VII KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil analisis
beberapa faktor, ternyata usaha
warung ronde mampu memberikan
hasil yang baik
dan dapat dikatakan layak untuk
dijalankan. Terlebih ketika ada
dukungan dari beberapa kebijakan pemerintah yang mengarah pada pemberdayaan UKM terkhusus usaha
kuliner asli bangsa, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan kuliner indonesia sebagai makanan
sehat yang kaya akan
rempah-rempah, serta tingkat
persaingan yang tidak
terlalu mengkhawatirkan , maka kondisi tersebut memberikan
peluang yang baik untuk
dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk menjalankan
usaha ini.
B. Saran
Dalam menjalankan usaha penjualan ronde, yang perlu untuk
diperhatikan adalah mengenai
bagaimana menjaga stabilitas pasokan
bahan
baku
yang berkualitas dan mencari segmen yang
tepat. Penentuan lokasi juga menentukan
dalam menjual
ronde agar semua penikmat ronde dapat tersentuh.
No comments:
Post a Comment