Friday, 13 February 2015

PROPOSAL USAHA WEDANG RONDE



KERANGKA FORMAT PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS
USAHA WARUNG RONDERONDZOO



BAB I PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang

Dewasa ini, perekonomian negara Indonesia menunjukkan kondisi yang kurang menggembirakan bagi para pelaku usaha dan masyarakat. Dimana lapangan pekerjaan yang belum merata di setiap daerah dan kenaikan maupun kelangkaan harga BBM menjadi bukti adanya kurang kondusifnya kondisi perekonomian negara. Dalam kondisi yang seperti ini, masyarakat semakin terpuruk ketika   harga kebutuhan beberapa bahan pokok mengalami peningkatan dan tidak lagi terjangkau yang juga tidak diimbangi dengan meningkatnya pendapatan masyarakat.
Di bidang UKM, kondisi tersebut juga sangat dirasakan oleh para pengusaha. Biaya bahan baku yang tidak sebanding dengan harga jual membuat lesu sektor ini. Dengan mengacu pada kondisi perekonomian yang kurang kondusif dan tidak berpihak pada perekonomian rakyat, menuntut masyarakat untuk mempunyai daya saing dan keahlian tertentu untuk meningkatkan derajat hidupnya sebagai bekal dalam kehidupan sehari – hari.
Bagi para pelaku usaha, kondisi yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaimana daya beli masyarakat di sekitar sehingga bisa memunculkan permintaan dari beberapa penawaran yang dilakukan oleh perusahaan. Apabila permintaan meningkat memungkinkan pasar menjadi potensial dan ketika kondisi permintaan menurun menyebabkan kondisi


pasar berada pada posisi yang tidak menguntungkan. Yang perlu diperhatikan adalah mengenai bagaiman tingkat persaingan, daya beli masyarakat, dan hukum permintaan maupun penawaran itu terjadi pada kondisi yang demikian.


B.   Gambaran Umum Potensi Usaha

Kalau kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian negara yang kurang stabil, apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka yang akan telintas pertama kali di benak kita  adalah  mengenai  bagaiman  menciptakan  sebuah  unit  usaha  bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah  dengan  modal  yang  pas    pasan,  produk  apa  yang  akan  kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul ketika kita semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang sulit.
Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal

– hal yang potensial untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi kita. Dengan berbekal pada kebijakan pemerintah tentang kegiatan usaha kecil menengah hal ini memungkinkan untuk terbukannya peluang dalam menjalankan usaha yang berkaitan dengan hal tersebut.  Salah  satu  bentuk  usaha  bisnis  yang  bisa  dijalankan  adalah dengan mendirikan earung ronde. Selain mengacu pada kebijakan pemerintah lain, mungkin juga sebagai alasan mengapa usaha tersebut   punya   peluang   karena   banyak   dari   masyarakat   kita   yang cenderung menyukai makanan produk lokal disamping selain karena lidah mereka yang belum terbiasa dengan jenis makanan import.


C.   Gambaran Umum Usaha

Dengan mengacu terhadap kebijakan pemerintah yang mengarah pada pemberdayaan usaha mikro, tentunya akan memberikan peluang   bagi pemilik modal untuk membidik pasar yang berkaitan dengan hal tersebut. Salah satu unit usaha yang mungkin layak untuk dijalankan adalah unit usaha warung ronde. Unit usaha ini bukan berarti tidak memberikan dukungan terhadap sektor kuliner luar negeri, melaikan sebagai pelaku usaha kita harus pandai memanfaatkan peluang. Terlebih ketika makanan tradisional dan ciri khas suatu daerah mulai tergusur oleh jenis makanan lain,  maka  pelaku  usaha  akan  cenderung membuat makanan asli indonesia yang mampu memberikan manfaat lebih pada sejarah.
Persaingan dalan usaha warung ronde memang sudah kompetitif. Banyak sekali kita jumpai beberapa penjual ronde , baik sekala besar ataupun skala kecil, baik itu dilakukan di warung, kafe, atau tempat berjualan lain seperti di pasar, pinggir jalan , maupun pusat perbelanjaan modern. Untuk dapat bersaing dalam usaha yang bersangkutan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan pemilihan segmen yang tepat, potensial   dan   belum   banyak   digarap   oleh   pihak   lain,   kemudian menawarkan beberapa keunggulan dan nilai lebih bagi konsumen yang menjadi segmen usaha kita.


BAB II



ASPEK UMUM DAN ORGANISASI


                WEDANG RONDE
Wedang dalam Bahasa Jawa berarti Minuman. Sedangkan Ronde adalah adonan khusus berbentuk bola-bola kecil yang terbuat dari tepung ketan yang dibagian dalamnya berisi kacang yang dihaluskan. Bila dikunyah terasa kenyal-kenyal sedikit empuk. Untuk membentuk Wedang Ronde, adonan ronde ini dicelupkan ke dalam air jahe yang masih panas. Wedang ronde sangat populer di Solo, Jogja, Semarang dan daerah Jawa lainnya dengan khasnya masing-masing dan makin enak jika dihidangkan komplit dengan bahan-bahan pelengkap lainnya.
Dalam usaha warung ronde RONDZOO ini terdapat wedang ronde alami dan wedang ronde dengan berbagai variasi.Berikut jenis dan cara pembuatan wedang ronde di RONDZOO :

1.      RONDE SARANG LABA-LABA
2.       RONDE KUNANG-KUNANG
3.      RONDE LUMBA-LUMBA

Pada dasarnya antara ronde sarang laba-laba,ronde kunang-kunang,dan ronde lumba-lumba yang membedakan adalah tambahan bahan pelengkapnya. Jika pada ronde sarang laba-laba terdapat rumput laut,maka pada ronde kunang-kunang ditambahkan sari jagung pada pembuatan kuahnya. Dan ronde lumba-lumba hanya terdapat pewarna makanan sebagai variasi.
Bahan:
  • 100 gram tepung ketan
  • 100 ml air panas
  • garam secukupnya
  • pewarna makanan warna merah dan hijau secukupnya, jika ingin 3 warna.
  • 750 ml air untuk merebus ronde
  • Bahan Pelengkap
Bahan isi :
  • 100 gram kacang tanah, sangrai haluskan
  • 75 gram gula pasir

Bahan kuah:
  • 300 ml air
  • 2 batang serai, memarkan
  • 3 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
  • 8 potong jahe, memarkan
  • 150 g gula merah, iris halus
CARA MEMBUAT WEDANG RONDE :
  1. Campur kacang tanah dan gula pasir, aduk rata, sisihkan untuk isi ronde.
  2. Campur tepung ketan dan air panas, tambahkan garam lalu uleni hingga kalis. 
  3. Bagi adonan menjadi 3 bagian, satu bagian beri pewarna kue warna merah, satu bagian lagi beri pewarna kue warna hijau, dan sisa satu bagian lagi biarkan putih. 
  4. Ambil sejumput adonan, beri isi ronde, tutup kembali, bentuk bulat. Lakukan hingga adonan habis. 
  5. Masak air untuk merebus ronde hingga mendidih, masukkan bulatan adonan hingga terapung, lalu angkat (agar tidak menempel masukkan ke dalam larutan gula).
  6. Masak gula merah bersama air, daun jeruk, serai, dan jahe hingga mendidih. Angkat.
  7. Pastikan semua bahan variasi telah tercampur seperti sari jagung pada kuah wedang ronde kunang-kunang,pewarna makanan (biru) pada ronde lumba-lumba dan rumput laut pada ronde laba-laba.
  8. Siapkan mangkuk saji. Letakan ronde warna warni pada mangkuk saji. Siram dengan kuahnya, sajikan hangat.








A.  Nama Unit Usaha

Unit usaha ini diberi nama RONDZOO dikarenakan bergerak dalam usaha dagang penjualan ronde dengan kualitas bahan baku yang baik yang asli dari negara tropis ini dan memiliki cita rasa yang dapat dipertaruhkan.
Nama organisasi         : Warung RondeRONDZOO

Jenis Organisasi         : Warung penjualan ronde

Pemilik                       :  Eyudea Yuda P. Mega Putri A.
                                       Nimas Dwi K.
 Naila Iftitakhut T.
Rahmatul Anisa
Rio Martindo G.
Ayu Sulistyowati

Alamat                        : Jalan Laksda Adisucipto Km 15, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta
No Telp                      : 0274 544321



B.  Legalitas Usaha

Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini dilengkapi beberapa dokumen badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum adalah :
a.   Badan hukum

Untuk usaha ini yaitu berupa PT. Karena usaha yang kami lakukan sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama berdasarkan besarnya Inbreng dari masing masing pemodal, dimana seluruh aktivitas yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab PT.


Selain  itu,  badan  hukum yang  didirikan  berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya merupakan subyek hukum dan kekayaan yang terpisah (modal ).
b.   Tanda daftar perusahaan dan Surat ijin usaha

Usaha toko buah impor memiliki ujin usaha dari dinas perindustrian dan perdagangan dan sudah terdaftar sebagai pelaku usaha penjualan komoditas buah impor. Sesuai dengan UUno. 3/1982 ttg Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan   terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.
c.   NPWP

Sebagai unit bisnis, kami juga mendaftarkan NPWP atas aktiva usaha kami ke Departemen Perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
d.   Ijin Domisili dan IMB

Karena unit usaha toko buah impor ini akan didirikan di atas sebidang tanah demi kelancaran usaha maka kami selaku pengusaha juga  melakukan  perijian  untuk  pengeringan  tanah.  Artinya  bahwa kami melakukan pengalihfungsian lahan yang semula untuk pertanian menjadi   bangunan   untuk   tempat   usaha.   Selain   itu   juga   kami melakukan perijinan kepada pemerintah daerah setempat untuk ijin domisili, karena nantinya selaha berlangsung beberapa karyawan kami akan ada yang tinggal dan menetap di tempat tersebut.
e.   Bukti Diri

Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan  usaha  dan  keterangan  lain  yang  berhubungan  dengan toko buah impor.


C.  Organisasi

a.   Bagan organisasi


KEPALA











Manajer
Keuang

Manajer
SDM /


 

Manajer
Pemasaran

Manajer
Produksi




Karyawan               Karyaw               Karyawan                 Karyaw


Bagan  organisasi  tersebut  di  buat  agar  memudahkan  mengenai kepemimpinan  organisasi  dan  dalam  pembagian  pekerjaan  sesuai
dengan divisi masing – masing.



b.   Tingkat jabatan

 Ketua,Pemilik,Pengelola



D.  Personalia

a.   Kebutuhan tenaga kerja

Kami dalam menjalankan usaha toko buah membutuhkan kurang lebih

30 tenaga kerja dengan rincian sebagai berikut ;

 Pimpinan 1 orang, Pemilik 6 orang, . Pelayanan, Pelayan 5, Pramusaji 3.   Pergudangan,   Karyawan   bagian pergudangan 2 orang, Clining Service 1 orang, Petugas parkir 2 orang, Tenaga srabutan 2 orang.
b.   Tingkat balas jasa

Tingkat balas jasa berupa Gaji, jenjang karir, Training, Bonus dan bingkisan THR,


BAB III

ASPEK PEMASARAN



A.  Segmentasi, Targeting dan Positioning

a.   Segmentasi

Yang menjadi segmen dari usaha warung ronde adalah semua warga salatiga
b.   Targeting

Yang menjadi target market adalah para penikmat ronde.
c.   Positioning

Kami ingin meenciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai warung ronde yang enak, nyaman, bercita rasa khas dengan harga yang terjangkau semua kalangan.


B.  Permintaan

a.   Perkembangan permintaan saat ini

Dewasa ini, kalau kita cermati, permintaan akan makanan asli daerah sangat besar seiring kejenuhan pemanja lidah pada makanan dan cemilan luar negri baik jenis makanan cepat saji maupun makanan bercita rasa tanpa rempah-rempah. Terlebih dengan ditunjang oleh beragam cara yang mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan makanan yang siap antar.
b.   Prospek permintaan di masa yang akan datang

Dengan membanjirnya berbagai macam produk makanan dan minuman yang serba instan dimasyarakat akan menyebabkan kondisi persaingan produk – produk yang berbahan kimia tersebut akan mengalami kejenuhan seiring dengan tingginya persaingan pada industri teresebut. Kondisi ini akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan berkurngnya permintaan akan produk produk tersebut, dan komsumen beralih ke produk lain yang sejenis yang nonkimia. Terlebih ketika sekarang sedang ada trend


dari masyarakat yang lebih menyukai produk – produk makananmaupun  minuman  herbal   dan  natural,   maka   kondisi tersebut jelas akan memunculkan peluang bagi kegiatan bisnis disektor herbal, tentunya bagi sektor pertaian seperti buah-buahan juga akan meningkat seiring dengan tingginya kesadarn masyarakat akan kesehatan mereka.


C.  Penawaran

a.   Perkembangan penawaran saat ini

Perkembangan penawaran disektor usaha makanan pada saat ini memang relative masih biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini belum dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu, agar usaha ini menjadi lebih baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi konsumen.


b.   Prospek penawaran di masa yang akan datang

Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha penjualan kuliner pada masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan manfaat bagi konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi penjual maupun pembeli   dalam   melakukan   transaksi   atau   sebatas   bertukar informasi. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang inovatif untuk menarik pasar.


D.  Analisis Kelayakan Pemasaran

Dalam  melakukan  analisis  Permintaan,  kami  menggunakan  model matrik pembobotan berskala 1 – 5.
Keterangan :

Sangat lemah        : 1

Lemah                  : 2

Sedang                  : 3

Kuat                      : 4

Sangat kuat           : 5



No
Item yang dinilai
Kriteria Penilaian
Sangat

Lemah
Lemah
Sedang
Kuat
Sangat

Kuat
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20
SDM

Pesaing Konsumen Teknologi Mode/Trend Armada Pemasaran Harga
Promosi

Distribusi

Produk dan Lini Produk

Mutu Produk Peraturan Pemerintah Lingkungan Bisnis Ketersediaan Bhn Baku Rencana Pemasaran Penyimpanan Produk Margin Laba Ketersediaan Modal Pangsa Pasar Manajemen Pemasaran




















































































Total Bobot
0
2
18
40
15


Interval = Nilai tertinggi dari interval – Nilai terendah dari interval

Jumlah Kelas

= 5 – 1

5

= 0,8



1,00 – 1,80            = Sangat tidak layak

1,81 – 2,60            = Tidak layak

2,61 – 3,40            = Sedang

3,41 – 4,20            = Layak

4,21 – 5,00            = Sangat layak



Untuk mengetahui layak atau tidaknya dari segi pemasaran maka dapat dicari dengan rumus ;
Kelayakan usaha = Tatal bobot

Jumlah item yang dinilai

= 75/20

= 3,75

Berdasarkan hasil yang diperoleh sebesar 3,75 maka usaha toko buah impor dari sisi pemasaran dikatakan layak karena masuk pada range
3,41 – 4,20.


E.  Analisis Persaingan

Untuk melakukan analisis terhadap kondisi persaingan pada usaha warung ronde,  maka  kami  menggunakan  analisis  Matrik  Persaingan, yaitu dengan cara :
a.   Membandingkan usaha satu dengan usaha lain yang sejenis pada factor persaingannya, semakin bagus maka semakin tinggi skornya. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5 .


b.   Dengan membandingkan tingkat kepentingan dari masing masing factor. Semakin penting, maka skornya semakin tinggi. Skala penilaian yang digunakan adalah skala 1 – 5 .


Tabel Matrik Analisis Tingkat Persaingan

Faktor

Persaingan
Pasar
Kios buah
Swalayan
MyFruits
A
B
A.B
A
B
A.B
A
B
A.B
A
B
A.B
Harga

Kualitas Promosi Jasa khusus Pelayanan Suasana Lokasi
2

3

2

2

2

1

2
3

2

2

2

3

2

2
6

6

4

4

6

2

4
2

3

3

3

3

3

4
3

3

4

3

4

2

3
6

9

12

9

12

6

12
4

4

4

4

4

5

4
3

5

5

4

4

4

5
12

20

20

16

16

20

20
4

4

4

5

5

5

4
5

5

5

5

5

5

4
20

20

20

25

25

25

16
Kekuatan

Relatif

32


66


124


151


Berdasarkan pada table matrik analisis tingkat persaingan, maka dapat disimpulkan bahwa usaha RONDZOO menduduki pada perigkat teratas untuk kekuatan kompetitifnya, sedangkan pesaing yang paling besar adalah swalayan. Kelemahan dari MyFruits terletak pada Lokasi Toko yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan lokasi dari swalayan. Oleh karena itu harus ada pembenahan dan evaluasi terhadap lokasi MyFruits agar nantinya mudah dijangkau oleh konsumen.


F.  Program Pemasaran

a.   Tingkat  pelayanan

Dalam memasarkan buah impor kami memberikan layanan yang memuaskan melalui layanan pemesanan, delivery, memilih sendiri buah di rak  buah, garansi.


b.   Penetapan harga

Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.


c.   Kegiatan promosi

Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di media masa cetak, leaflet dan spanduk, serta siaran di beberapa stasiun rasio lokal, maupun sebagai sponsor kegiatan masyarakat ataupun instansi pemerintah/swasta.


d.   Kegiatan Distribusi

Untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan armada distribusi sendiri.


ASPEK TEKNIS DAN OPERASI



A.  Rencana Pengembangan

a.   Evaluasi lokasi

Lokasi yang akan kami pilih untuk mendirikan bangunan sebagai tempat usaha Toko Buah Impor adalah di Jalan Laksda Adisucipto Km
15 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. b.   Sarana dan prasarana
 Sarana yang akan kami gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami adalah dengan menmanfatkan : Machine Teller, AC, Troli, Toilet, Meja Kursi, Ruang Tunggu, Tempat parkir, kendaraan,dll
 Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan gedung seluas

1500 m2 untuk toko.

c.   Tenaga ahli dan tenaga biasa

Tenaga ahli yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha toko kami adalah tenaga ahli pemasaran, keuangn, produksi dan sdm serta teknisi sarana dan prasarana pendukung usaha. Sedangkan untuk tenaga biasa yang kami gunakan adalah wiraniaga, tenaga srabutan / kurir dan bagian cleaning service.
d.   Bahan – bahan utama

Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha toko buah antara lain : berbagai macam buah segar impor dengan kualitas yang baik dan beberapa buah segar produksi lokal yang berkualitas.
e.   Bangunan dan tata letak bangunan

Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, toko buah impor akan didirikan di atas tanah seluah 1500 m2 dimana luas tanah untuk mendirikan bangunan toko 500 m2, dan 1000m2 untuk tempat parkir. Untuk luas bangunan toko adalah 700 dengan dua lantai. Bentuk bangunan berupa ruangan berlantai 2. Tata letak bangunan antara lain bangunan utama sebagai tempat berjualan, tempat parkir, kafe buah, loby, ruang informasi dan penitipan, toilet.


f.   Jadwal pelaksanaan

Usaha toko buah impor akan mulai didirikan pada tanggal 1 Juni 2008 sampai tanggal 10 Desember 2008 untuk kegiatanpembangunan gedung, dan kegiatan operasional penjualan mulai lounching dan diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 01 Januari 2009.
g.   Perkiraan biaya teknis dan operasi

Biaya teknis dan operasional diperkirakan mencapai Rp750.000.000,-



B.  Rencana Pengoperasian Usaha

a.   Proses operasi usaha

Prose operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan dan pemesanan.
b.   Kebutuhan bahan operasi

Kebutuhan bahan operasi Toko Buah MyFruits dikelola oleh masing masing departemen dan nantinya dikoordinasikan dengan pimpinan mengenai kebutuhn bahab operasi yang meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan  kemasaran.
c.   Kegiatan perawatan mesin

Kegiatan  perawatan  mesin  kami  menggunakan  tenaga  ahli  mesin sesuai dengan mesin mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan kendaraan, perawatan AC, Rak pendingin, troli. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.


ASPEK KEUANGAN



A.  Kebutuhan Dana Investasi

a.   Investasi harga tetap

Investasi ini mencapai Rp 10.400.000,- b.   Biaya pra operasi
Biaya pra operasi mencapai Rp 884.600.000,- yang digunakan untuk proses pembelian tanah dan mendirikan bangunan.
c.   Modal kerja

Modal kerja digunakan untuk membiayai seluruh aktiva lancar yang mencapai Rp 305.000.000,-
Total kebutuhan dana Investasi = Rp 1,2M



B.  Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana

a.   Modal sendiri

Modal sendiri Rp 1.900.600.000,- b.   Pinjaman bank
Pinjaman dari bank Rp 489.000.000,-



C.  Rencana Kebutuhan Dana

a.   Aktiva Tetap

 Tanah 1000m2                                   Rp 250.000.000

 Bangunan, 700 m2                             Rp 400.000.000

 Rak pendingin, 100 buah                   Rp 120.000.000

 Sofa, 5 set                                           Rp     7.000.000

 Troli, 20 buah                                     Rp   10.000.000

 Kranjang tas buah, 50 buah                Rp        600.000

 Timbangan, 4 buah                             Rp     1.000.000

 Komputer dan Machin Teller, 4 buah Rp   12.000.000

 Mobil operasional 1 buah                   Rp   60.000.000

 Motor 2 buah                                      Rp   24.000.000 +


Jumlah Aktiva Tetap                                                     Rp 884.600.000 b.   Aktiva Lancar
 Kas                                                     Rp 150.000.000

 Buah impor                                         Rp 150.000.000

 Buah lokal                                          Rp     5.000.000 +

Jumlah Aktiva Lancar                                                   Rp 305.000.000

Total Aktiva                                                                Rp 1.189.600.000



D.  Proyeksi Keuangan

a.   Proyeksi pendapatan

 Pendapatan per hari                Rp     15.000.000

 Pendapatan per bulan             Rp   420.000.000

 Pendapatan per tahun                                     RP 5.040.000.000 b.   Proyeksi biaya per tahun
 Pengadaan buah                     Rp 1.860.000.000

 Gaji karyawan

-    1 Pimpinan
Rp
24.000.000
-    4 Manajer
Rp
86.000.000
-    1 Kabag. Pelayanan
Rp
13.200.000
-    10 Pelayan toko
Rp
108.000.000
-    1 Kabag. Pergudangan
Rp
12.000.000
-    2 Karyawan gudang
Rp
21.600.000
-    3 Driver
Rp
25.200.000
-    2 Clining Service
Rp
14.000.000
-    2 Satpam
Rp
24.000.000
-    2 Petugas parkir
Rp
13.200.000
-    2 Tenaga srabutan
Rp
12.000.000
Jumlah gaji karyawan
Rp
353.200.000
 Biaya listrik
Rp
12.000.000
 PBB
Rp
2.400.000
 PPn
Rp
504.000.000
 Biaya Telp.
Rp
4.000.000


 Perlengkapan kebersihan       Rp        1.000.000

 Dep bangunan gedung 20th   RP      32.000.000

 Dep Komp/Machin Teller 2th RP        1.000.000

 Dep kendaraan 5th                 Rp   16.000.000

 Dep sofa 2th                           Rp      3.500.000

 Dep rak pendingin 3th            Rp    40.000.000

 Dep troli 5th                           Rp      2.000.000

 Dep timbangan 2th                 Rp         500.000

 Dep keranjang 1th                  Rp      1.000.000

Jumlah Biaya                                                 Rp 3.185.800.000 c.   Proyeksi rugi / laba
Perhitungan    laba   /rugi   yaitu   dengan   menghitung   selisih   dari pendapatan dengan pengeluaran.
Laba/Rugi = Pendapatan – Pengeluarn

= Rp 5.040.000.000 – Rp 3.185.800.000

= Rp1.854.200.000

Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan buah adalah sebesar Rp 1.854.200.000
d.   Proyeksi kemampuan pelunasan hutang

Hutang dilunasi dalam jangka waktu 10 tahun dengan bungan 12 %

per tahun.

e.   Perhitungan kelayakan usaha

1.   Dengan metode Payback Periode

Payback Period = Investasi   x 1 tahun

Arus Cash Inflow

 Arus Cash Flow = EAT + Depresiasi

 Aktiva tetap Rp 884.600.000

 Depresiasi = Rp 96.000.000 per tahn

= diperoleh dari total depresi

Beban Depresiasi

 Keuntungan  bersih  per  tahun  =  Omset  per  tahun      biaya operasional


= Rp 5.040.000.000 – Rp 3.185.800.000 = Rp 1.854.200.000

 Hari kerja per tahun diasumsikan 336 hari

 Misalkan usaha tersebut setelah dikurangi pajak 15 % adalah

EAT= 30 %xRp1.854.200.000

EAT= Rp 1.297.940.000



2.   Dengan Rate of Return

Yaitu dengan membandingkan Rata rata EAT dengan Rata- rata

Investasi

Misalkan pendapatan per tahun adalah sebagai berikut ;

Tahun
Pendapatan (Rp)
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10
Rp 1.297.940.000

Rp 1.280.000.000

Rp 1.240.000.000

Rp 1.255.000.000

Rp 1.000.000.000

Rp 1.268.000.000

Rp 1.220.000.000

Rp 1.100.000.000

Rp    900.000.000

Rp    950.000.000
Total
Rp 11.500.940.000
Rata – rata EAT = Rp 1.150.094.000

Rata – rata  Investasi Rp 1.189.600.000/2 =Rp 594.800.000

ARR = 1.150.094.000

594.800.000

= 193,3581%




3.   Dengan Net Present Value ( NPV )

EAT + Depresiasi
Diskon        Faktor

20%
PV
Rp 1.393.940.000

Rp 1.376.000.000

Rp 1.336.000.000

Rp 1.351.000.000

Rp 1.090.000.000

Rp 1.358.000.000

Rp 1.310.000.000

Rp 1.190.000.000

Rp    996.000.000

Rp 1.040.000.000
0,8333

0,6944

0,5787

0,4822

0,4018

0,3348

0,2790

0,2325

0,1938

0,1615
Rp 1.161,570.202

Rp    955.494.400

Rp    773.143.200

Rp   651.452.200

Rp   437.962.000

Rp   454.658.400

Rp   365.490.000

Rp   276.675.000

Rp   193.024.800

Rp   167.960.000
Total PV
Rp 5.437.610.202
Jika NPV > 0 Usulan proyek diterima ( Positif )

Jika NPV < 0 Usulan proyek ditolak ( Negatif )

Jika NPV = 0 Nilai perusahaan tetap dan perlu pertimbangan lagi

NPV = - Investasi awal (Io)

= Rp 5.437.610.202 - Rp 1.189.600.000

= RP 4.248.010.202

Dengan demikian investasi yang dilakukan dalam pembuatan usaha Toko Buah Impor dapat dikatakan layak karena hasil dari NPV positif yaitu sebesar Rp 4.248.010.202


BAB VI

ASPEK EKONOMI DAN SOSIAL



A.  Penambahan Lapangan Usaha

Adanya investasi di dalam usaha warung ronde membawa dampak terhadap pada terbukanya satu lagi lapangan pekerjaan yang mana diharapkan dapat menbantu pemerintah dalam pemerataan peluang usaha.


B.  Penyerapan tenaga kerja

Usaha Buah Impor memberikan kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja sebanyak ------- orang dan memperkecil angka pengangguran di masyarakat.


C.  Dampak terhadap lingkungan masyarakat

a.   Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan. b.   Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru
c.   Pelestarian makanan tradisional.



D.  Dampak terhadap industri lain

a.       Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada meningkatnya persaingan.
b.      Bagi penjual bahan baku akan secara otomatis mendapatkan rejeki dari pembuatan suatu usaha baru,yaitu ronde.
c.       Bagi penanam rempah-rempah berupaya untuk meningkatkan kualitas tanamannya.




BAB VII KESIMPULAN


A.  Kesimpulan
Dari  hasil  analisis  beberapa  faktor,  ternyata  usaha  warung ronde mampu memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan.   Terlebih ketika ada dukungan dari beberapa kebijakan pemerintah yang mengarah pada pemberdayaan UKM terkhusus usaha kuliner asli bangsa, dan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan kuliner indonesia sebagai makanan sehat yang kaya akan rempah-rempah, serta tingkat persaingan yang tidak terlalu mengkhawatirkan , maka kondisi tersebut memberikan peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk menjalankan usaha ini.


B.  Saran



Dalam menjalankan usaha penjualan ronde, yang perlu untuk


diperhatikan adalah mengenai bagaimana menjaga stabilitas pasokan bahan baku yang berkualitas dan mencari segmen yang tepat. Penentuan lokasi juga menentukan dalam menjual ronde agar semua penikmat ronde dapat tersentuh.

No comments:

Post a Comment